Artikel


...

7 Cara Pakai Eau de Parfume agar Wanginya Tahan Lama

Posted on 2023-01-13
Ketika membeli produk wewangian tertentu, pernahkah Moms melihat tulisan eau de parfume di kemasannya? Ternyata, wewangian juga punya jenis-jenisnya, yang dibedakan dari kandungan bahan di dalamnya dan ketahanan lama aromanya. Sebut saja ada parfum, eau de parfume, eau de toilette, dan eau de cologne. Lantas, apa saja perbedaan di antara jenis-jenis wewangian tersebut? Nah, pada bahasan kali ini, akan dijelaskan tentang eau de parfume, keunggulan serta kelemahannya. Moms juga bisa mengintip trik memakai eau de parfume agar lebih tahan lama aromanya. Yuk, simak ulasannya berikut ini! Baca Juga: 13 Rekomendasi Parfum untuk Anak Sekolah, Wangi Seharian! Tingkatan Wangi Parfum Berdasarkan Ketahanan Aromanya Botol Parfum Ciri khas dari eau de parfume (EDP) yaitu konsentrasi minyaknya antara 15–20%. Untuk itu, aromanya juga bisa tahan selama 4–5 jam. Eau de parfume akan lebih wangi dibandingkan eau de toilette atau eau de cologne. Selain itu, produknya juga relatif lebih terjangkau dibandingkan perfume (parfum murni). “Eau de parfume memiliki konsentrasi minyak wangi yang lebih tinggi daripada eau de toilette. Urutan konsentrasi tertinggi hingga terendah, yaitu parfum murni, dan yang cenderung padat: eau de parfum, eau de toilette, dan eau de cologne,” jelas Laura Slatkin, pendiri dari NEST sebuah merek parfum di New York seperti melansir dari InStyle. Tahan lama atau tidaknya suatu parfum ditentukan dari seberapa tinggi konsentrasi minyaknya. Jadi, bisa dikatakan, kalau eau de parfum wanginya lebih awet dibanding eau de toilette, dan eau de cologne. Baca Juga: 8+ Rekomendasi Pengharum Ruangan yang Wanginya Tahan Lama Perbedaan Eau de Parfume dan Eau de Toilette Beda EDT dan EDP Foto: Beda EDT dan EDP (Unsplash.com/Camille Paralisan) Perbedaan eau de parfume dengan eau de toilette dilihat dari konsentrasi wewangian di dalamnya. Eau de toilette (EDT) memiliki konsentrasi wewangian antara 5–15% dan relatif lebih murah dibandingkan eau de parfume. Selain itu, EDT juga menjadi salah satu jenis wewangian paling populer. Aroma EDT biasanya hanya bertahan 2–3 jam. Istilah eau de toilette berasal dari istilah Perancis “faire sa toilette” yang artinya bersiap-siap. Untuk itu, biasanya EDT lebih sering disimpan ke dalam tas dan di bawa bepergian. Itulah perbedaan eau de parfume dan eau de toilette. Dibandingkan dengan eau de toilette yang dianggap lebih segar dan ringan, parfum cenderung "lebih padat dan lebih kaya" karena konsentrasinya yang lebih tinggi. Jika kedua jenis wewangian ini dibuat dengan aroma yang sama, maka baunya memang mirip, tapi tidak persis sama. Seiring dengan meningkatnya kadar minyak wangi, aroma tertentu dapat berkembang pada kulit menjadi lebih tajam atau lebih manis. Nah, apakah Moms bingung lebih membutuhkan yang mana? Pada intinya, semua tergantung pada kebutuhan masing-masing. Moms juga bisa menyesuaikannya dengan situasi tertentu. Jika Moms menginginkan aroma yang lebih tajam dan tahan lama, pilihan yang tepat adalah parfum murni atau eau de parfume. Namun, apabila Moms ingin aroma yang lebih ringan dan segar, pilihannya bisa jatuh pada eau de toilette atau eau de cologne. Baca Juga: 8 Rekomendasi Minyak Wangi Bayi untuk Menyegarkan Tubuh Si Kecil Berapa Lama Eau de Parfume Kedaluwarsa? Produk Eau de Parfume Foto: Produk Eau de Parfume (Pixabay.com/Mareefe) Salah satu pertanyaan yang mungkin terlintas dalam pikiran Moms, berapa lama waktu kedaluwarsa sebuah produk eau de parfume? Ternyata, semua bergantung pada kualitas kandungan di dalamnya dan tempat penyimpanannya. Secara umum, sebagian besar parfum memiliki masa simpan setidaknya 3–5 tahun. Eau de toilette memiliki masa kedaluwarsa yang lebih lama, karena kadar konsentrasi alkoholnya yang lebih tinggi, sehingga berfungsi juga sebagai pengawet. Sedangkan, wewangian yang mengandung lebih sedikit alkohol akan lebih cepat kedaluwarsanya. Tips Menyimpan Eau de Parfume agar Kualitas Aroma Terjaga Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan kualitas produk parfum atau eau de parfume agar tetap awet, di antaranya: Simpan eau de parfume di tempat yang sejuk, kering, dan gelap. Hindari menyimpan eau de parfume di tempat yang lembap karena akan memengaruhi aromanya. Waspada terhadap cahaya yang berlebihan, suhu yang terlalu panas, dan paparan oksigen. Sebab, faktor-faktor tersebut dapat menurunkan kualitasnya. Hindari meletakkan eau de perfume langsung di bawah sinar matahari, karena justru akan semakin mempercepat kedaluwarsanya. Jangan mengocok eau de parfume dan membiarkan tutupnya terbuka. Moms cukup menyemprotkan di area tubuh yang diinginkan dan langsung tutup kembali. Produk wewangian apa pun yang dibiarkan terbuka terlalu lama dapat memengaruhi kualitasnya. Simpan eau de parfume dalam kotak atau wadah tertutup lainnya dengan tujuan menjaga kualitasnya. Jika perlu, Moms bisa meletakkan koleksi parfum ke dalam lemari kecil agar tetap kering dan sejuk. Moms dapat mengetahui kalau eau de parfume sudah kedaluwarsa seketika aromanya menjadi asam atau memudar, serta warna parfumnya lebih menggelap. Ternyata, aroma parfum juga berpengaruh pada ketahanannya. Eau de parfume yang memiliki aroma oriental cenderung lebih awet. Namun, warnanya akan mudah berubah karena aroma manis yang terkandung di dalamnya. Selain itu, eau de parfume dengan aroma citrus biasanya lebih cepat kedaluwarsa karena konsentrasi minyaknya lebih tinggi. Sedangkan, yang memiliki aroma floral dan woody termasuk lebih awet dan tahan lama dibandingkan yang lainnya. Baca Juga: 16 Rekomendasi Baby Cologne yang Aman dan Wangi untuk Si Kecil, Aromanya Lembut! Cara Memakai Eau de Parfume agar Lebih Tahan Lama Aroma eau de parfume biasanya akan bertahan paling lama 5 jam. Namun, hal ini juga bergantung pada trik memakai parfum yang harus Moms pahami. Nah, coba beberapa cara memakai eau de parfume ini agar lebih tahan lama: 1. Waktu Terbaik Memakai Parfum